1. AK-47
Type: Semi or Fully Automatic Assault Rifle
Country of Origin: Soviet Union
Caliber: 7.62 x 39 mm (.30 inch)
Cartridge Capacity: 30 rounds
Muzzle Velocity: 2,329 feet per second
Rate of Fire: 600 rounds per minute
Dengan produksi lebih dari 75 juta di seluruh dunia, AK-47 (a.k.a.,  “Kalashnikov”) adalah senjata api legendaris yang mungkin memberi  kerusakan paling mematikan daripada seluruh senjata api apapun. Dibuat  dengan desain yang sama dengan StG.44, AK-47 diisi dengan peluru 7.62 mm  dan dibuat dari bagian yang dirakit. AK-47 tidak hanya mudah diproduksi  dan murah, tetapi juga mudah dirawat dan “kebal” terhadap kondisi yang  bisa merusak senjata lainnya. Akurasinya tidak terlalu bagus, tapi AK-47  menggantinya dengan kemampuannya melepaskan serangan mematikan.


2. M16
Type: Semi or Fully Automatic Assault Rifle
Country of Origin: United States
Caliber: 5.56 x 45 mm (.223 inch)
Cartridge Capacity: 20-30 rounds
Muzzle Velocity: Approximately 3,281 feet per second
Rate of Fire: 700-950 rounds per minute
Walaupun butuh waktu mengatasi masalah kemacetan senapan sewaktu latihan  bertempur di awal 1960, M16 membuktikan kehandalannya lewat akurasi,  penanganan, masa digunakan, serta keefektifan dalam perang. Senapan M16  memuaskan petinggi militer AS untuk mengembangkan  senapan serbu yang ringan untuk menggantikan M1 dan M14. Fitur  inovatifnya meliputi bahan campuran plastik dan logam ringan, sistem  reload (mengisi ulang peluru) yang mudah dan penggunaan peluru kaliber  5.56mm.


3. LEE-ENFIELD SMLE
Type: Bolt-Action Rifle
Country of Origin: United Kingdom
Caliber: 7.7 x 56 mm (.30 inch)
Cartridge Capacity: 10 rounds
Muzzle Velocity: approximately 2,438 feet per second
Rate of Fire: 15-20 rounds per minute

Senapan standar infantri Inggris dari Perang Dunia I hingga krisis Suez,  Lee-Enfield SMLE (baca: “smelly”) membangun reputasinya dari akurasi,  kehandalan, serta jumlah tembakan per menit yang fenomenal. Magasinnya  membawa 10 peluru, jumlah terbanyak dari senapan apapun di 50 tahun awal  abad 20. Bolt actionnya terkokang saat menutup, dan kepala larasnya  mencegah debu dan lumpur masuk ke dalam senapan. Di tangan tentara yang  terlatih dengan baik, Lee-Enfield bisa melakukan apa yang disebut “mad  minute,” yaitu, 30 peluru menembak target pada jarak 200 meter dalam  satu menit. Jumlah tembakan yang menandingi senapan semi otomatis  modern.
4. M1 GARAND
Type: Semiautomatic
Rifle Country of Origin: United States
Caliber: 7.62 x 63 mm (.30-06 inch)
Cartridge Capacity: 8 rounds
Muzzle Velocity: Approximately 2,838 feet per second
Rate of Fire: 30 rounds per minute
Diadopsi oeh angkatan bersenjata AS pada tahun 1936, M1 Garand terbukti  menjadi senapan yang tangguh 5 tahun kemudian. Jendral Patton mengatakan  di akhir Perang Dunia II M1 Garand adalah peralatan perang paling hebat  yang pernah diciptakan. Walaupun terdapat sedikit cacat, tidak  diragukan lagi M1 Garand adalah senapan semi otomatis pertama yang  sukses dan akurasi M1 Garand mendominasi medan perang. Lebih dari 6 juta  senapan dibuat pada masa itu dan dihentikan masa tugasnya di akhir  1960.

5. FN FAL
Type: Semi or Fully Automatic Rifle
Country of Origin: Belgium
Caliber: 7.62 x 51 mm (.30 inch)
Cartridge Capacity: 20 rounds
Muzzle Velocity: Approximately 2,700 feet per second
Rate of Fire: 650-700 rounds per minute
Terinspirasi oleh StG.44, Pabrik senjata Belgia, Fabrique Nationale (FN)  mengembangkan FAL yang pelurunya sama dengan StG.44. Namun ketika NATO  mengeluarkan kebutuhan peluru standar 7.62 mm, FN merombak desainnya dan  membuat senapan yang bisa diisi banyak peluru dan kuat. FN FAL dengan  segera menjadi senjata klasik selama perang dingin, digunakan oleh 50  negara biarpun FAL susah ditembakkan bila menggunakan mode full auto.  Senapan ini memberikan pelayanan bagus pada tentara Australia pada  perang Vietnam, pada tentara Israel selama perang 6 hari and dan  digunakan oleh Inggris dan Argentina pada perang Falklands.

6. MAUSER K98k CARBINE
Type: Bolt-Action Rifle
Country of Origin: Germany
Caliber: 7.92 x 57 mm (.30 inch)
Cartridge Capacity: 5 rounds
Muzzle Velocity: approximately 2,822 feet per second
Rate of Fire: 10-15 rounds per minute
Pertama kali diproduksi pada akhir abad 19, Mauser 98 adalah gabungan  sempurna dari inovasi senapan yang berlangsung di akhir abad 19: serbuk  mesiu tanpa asap, bisa diisi dengan magasin, dan terutama, fitur ‘bolt  action’ dimana menjadi dasar senapan berburu pada jaman sekarang. Model  aslinya digunakan selama perang dunia 1 dan menghasilkan efek yang  besar, tetapi ketika Jerman mulai mempersenjatai ulang pada tahun  1930-an, senapan 98 mendapat upgrade yang membuat lenih ringan dan lebih  mudah dibidik. Walaupun tidak dapat dihindari bahwa senjata ini  dikalahkan oleh senapan otomatis, senapan ini bertahan sebagai senjata  terbaik sepanjang masa.

7. STEYR AUG
Type: Semi or Fully Automatic Bull-Pup Assault Rifle
Country of Origin: Austria
Caliber: 5.56 x 45 mm (.22 inch)
Cartridge Capacity: 30 and 42 rounds
Muzzle Velocity: Approximately 3,084 feet per second
Rate of Fire: 650 rounds per minute
Mencari senjata yang lebih mirip di film-film sains fiksi, “cacat”  paling serius dari Steyr AUG adalah bentuknya yang menakuti pembeli  potensial setalah dikenalkan tahun 1977. Dalam konfigurasi “Bull-pup”  yang radikal ini, hampir semua sistemnya berada di belakang pelatuk, dan  hasilnya adalah senjata yang ringkas dan mudah digunakan.

8. 1903 SPRINGFIELD
Type: Bolt-Action Rifle
Country of Origin: United States
Caliber: 7.62 x 63 mm (.30-06 inch)
Cartridge Capacity: 5 rounds
Muzzle Velocity: Approximately 2,700 feet per second
Rate of Fire: 10 rounds per minute
Performa buruk pada senapan Norwegia Krag-Jorgensen yang dipakai tentara  AS pada perang Amerika-Spanyol membuat para perancang senjata mencari  lagi senjata standar infantri. Mereka “meminjam”senapan Jerman, 7mm  Mauser, menambah sedikit modifikasi, dan menciptakan senapan yang  bermagasin, yang secara fenomenal menambah akurasi. 1903 dengan cepat  mendapat reputasi sebagai senjata api yang akurat dan kuat – pada perang  di hutan Belleau pada tahun 1918, Marinir AS bersenjatakan 1903  springfield memotong serangan balasan musuh dari jarak 700-800 yards.  Senapan ini terus digunakan pada Perang dunia II, perang Korea, bahkan  sebagai senapan sniper pada perang Vietnam.
9. STURMGEWEHR 44/STG 44
Type: Semi or Fully Automatic Assault Rifle
Country of Origin: Germany
Caliber: 7.92 x 33 mm
Cartridge Capacity: 30 rounds
Muzzle Velocity: Approximately 2,133 feet per second
Rate of Fire: 500 rounds per minute

Jerman sudah lama tidak berperang dengan Rusia ketika menjadi jelas  bahwa pasukan infantri Jerman bersenjatakan bolt action Mausers tidak  mendapat posisi baik dalam pertempuran melawan senjata otomatis Rusia .  Sebagai jawabannya, para pengembang senjata Jerman datang dengan senjata  baru yang revolusioner, yang disebut “senapan serbu/ assault rifle  (terjemahan langsung dari kata Sturmgewehr). kunci kesuksesan senjata  ini terletak pada peluru 7.92 mm yg memungkinkan tembakan otomatis dan  efektif. Para tentara juga bisa membawa lebih banyak amunisi. Biarpun  kehadirannya sudah terlambat untuk membalikkan keadaan Jerman yang sudah  kalah, tetapi senjata ini adalah inovasi baru pada jamannya.
10. M14
Type: Semi or Fully Automatic Rifle
Caliber: 7.62 x 51 mm (.30 inch)
Muzzle Velocity: Approximately 2,799 feet per second
Rate of Fire: 700-750 rounds per minute

Di akhir Perang Dunia II, dengan pleton infantri Amerika membawa 4  senjata berbeda -dan juga 4 tipe amunisi berbeda-.Angkatan bersenjata AS  memutuskan mengembangkan sebuah senjata yang bisa melakukan banyak  tugas. Hasilnya adalah M14. Pertama kali digunakan pada tahun 1957,  senjata baru yang akurat ini mempunyai stopping power yang bagus dengan  peluru standar NATO 7.62mm. digunakan secara besar-besaran di Vietnam,  para tentara menyukai kekuatan dan akurasi tetapi bermasalah dengan  berat senjata dan amunisi. Tidak lama, senjata ini digantikan dengan M16  yang lebih ringan. Tetapi beberapa garis depan tetap memakainya,  terutama untuk sniper rifle.







